Minggu, 01 Maret 2009

JIKA ANAK ANDA SENSITIF

karakter anak memang berbeda - beda. Kita tidak mungkin memperlakukan sama anak yang sensitif dengan anak-anak lain. Cobalah tips berikut ini untuk menghadapi anak sensitif :
- Jangan pernah membentak anak. Bila anak berbuat salah, cobalah ajak dia berbicara baik-baik
- Lestarikan budaya minta maaf. Maksudnya tidak hanya anak saja yang harus minta maaf apabila berbuat salah tapi orang tua pun harus pula memberi teladan. Orang tua tidak perlu riskan minta maaf pada anak
- Bangun rasa percaya diri anak agar mampu mengontrol diri dan tetap berkreasi
- Jangan pernah memaksakan kehendak. Biasakan berdialog dengan anak sesuai dengan perkembangan usianya
- Jangan membiasakan memberi ancaman atau hukuman pada anak. Lebih baik cermati sisi manfaat dan tujuannya.
Orang tua yang tidak mengenali sifat anaknya, tidak jarang melakukan tindakan yang bisa membuat anak jadi stres, tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa stres. Repotnya lagi, meski para orang tua sudah tahu anaknya mengalami stres tapi para orang tua bingung harus melakukan apa supaya buah hati mereka tak stres lagi. Padahal, orang tua sebetulnya merupakan orang yang bisa membantu anak-anak atau remaja mengatasi stres mereka.
Lakukan beberapa cara dibawah ini untuk membantu anak Anda atasi stres.
1. Berhati-hatilah Berujar pada Anak
Apa yang Anda katakan kepada anak dan bagaimana cara anda mengatakannya sangat berpengaruh terhadap kemampuan anak mengendalikan stres. Terlalu banyak menuntut dan mengkritik anak merupakan pesan tak langsung bagi anak bahwa ia tak bisa mengatasi stres yang dialaminya. Di pihak lain, terlalu over-protektif, selalu melakukan apapun yang diinginkan anak, pun tak baik. Pasalnya, cara ini justru akan makin menambah stres anak.
2. Jadilah Teladan
Jika Anda piawai mengatasi stres, anak pun kemungkinan besar akan mengikuti langkah anda.
3. Jadilah detektif
Ingat, sangat jarang ada anak yang mengatakan,"Bu, saya lagi punya masalah". Apalagi, jika usia anak masih kecil. Orang tualah yang harus mencari tahu. Anda bisa mengikuti cara dokter mengenali gejala stres, misalnya munculnya rasa sakit, pegel-pegel, dada berdebar-debar, sulit tidur, bangun pagi yang tak nyaman, gugup (misalnya kebiasaan menggigit kuku). dan sebagainya. Langkah ini akan membantu anda mengendus adanya gejala stres pada buah hati Anda.
4. Ajarkan pada Anak Untuk Mengubah Pikiran Negatif
Beberapa anak, khususnya anak usia SD dan remaja, hidup dengan harapan yang sering kali "tak masuk akal". Mereka seringkali berpikir," Jika aku gagal mendapat nilai baik diulangan, hidupku hancur". Atau,"Duh, kalau aku nggak bisa ikut tim sepak bola, aku gak akan punya teman". Tanpa mengurangi minat dan kemampuan anak, cobalah ajak anak untuk berfikir lebih luas. Tanyakan," Coba pikir, apa yang akan terjadi jika kamu tidak lulus tes". Biarkan anak mengolah pertanyaan itu dan mencoba mencari pemecahannya. Jangan lupa, beri ia dorongn dan penghargaan.
5. Bersikaplah Bijaksana
seringkali, anak-anak tak bisa mengucapkan segala persoalannya. Biasanya mereka mengungkapkan unek-uneknya hanya dengan menangis atau berteriak. Jangan langsung membentak atau memarahinya. Cobalah untuk menanyainya. Sebisa mungkin ajaklah ia berbicara baik-baik.
6. Jangan Ragu, Katakan Bahwa Anda Sangat Mencintainya.
Ungkapan ini bisa menumbuhkan semangat, karena ia merasa terlindungi.


2 komentar: